Saat Aku Mulai Besar

Ibu,kini aku sudah besar. Aku tumbuh tinggi semampai dengan badan langsing,gesit,dan lincah. Di kelasku,akulah yang paling tinggi. Bahkan tinggiku melebihi anak laki-laki. 
Itulah yang membuat ibu guru memilihku untuk mengikuti lomba menari pada saat pekan seni bersama seorang teman yang tingginya berada sedikit di bawahku. Tentu saja,selain tinggi aku juga manis dan berambut panjang.
Waktu itu bulan Februari,saat kami harus maju lomba di kecamatan.
Kami telah berlatih selama sebulan dengan seorang guru tari yang didatangkan dari sekolah. Selain itu,kami juga latihan bersama ibu guru dari sekolah kami sendiri dan teman-teman dari sekolah lain. Kami menarikan tarian Bondhan Tani. Sebuah tarian yang berdurasi kurang dari 10 menit,dengan menggunakan properti tenggok dan boneka serta sampur. Tari Bondhan Tani menceritakan tentang kegiatan menanam padi,dimulai dari mengolah lahan,menebar benih,menjaga tanaman padi,hingga memanen. Setelah memanen, dilanjutkan dengan menumbuk padi dan membawa pulang hasil panen. Lalu ada gerakan mencuci hingga menimang anak boneka itu. Kami seperti menjadi ibu petani,kami menari berpasangan dengan lemah gemulai. Karena baru pertama menari di panggung,ada rasa takut dan sedikit malu, tapi kami senang dapat menari dari awal hingga akhir tanpa berhenti. Setelah menari,kami berfoto sebagai kenangan. Waktu itu ibu guru berkomentar bahwa kami sudah kelihatan besar dengan memakai kostum tari. 

Ibu,saat aku mulai besar,sungguh banyak yang kupelajari di dunia luar. Aku senang bisa belajar banyak hal bersama ibu guru dan teman-teman.

No comments:

Post a Comment