Sinau Tembang Mijil

"Manuk miber hangideri bumi
Nora wurung mencok
Kadya titah ing ndonya uripe
tan wurung murut kasedan jati
kabeh mung sadermi
Bayangan lumaku "
Demikianlah alunan tembang mijil terlantun merdu dari seorang siswa saya. Tadi, kami mencoba untuk menyanyikan tembang mijil bersama-sama. Sejuk dan menentramkan hati, begitulah perasaan yang tergambar saat mendengar alunan tembang jawa dari lisan-lisan mungil itu.
Tembang Mijil adalah salah satu tembang macapat yang dijadikan pilihan dalam lomba pekan seni tahun ini. Setelah dapat melantunkan tembang tersebut, kami mencoba untuk mempelajari tentang guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu.
Guru gatra mengandung pengertian jumlah larik tembang. Dalam tembang mijil ini, jumlah guru gatra adalah 6, artinya 6 larik atau baris. Sedangkan guru wilangan adalah jumlah suku kata dalam setiap larik tembang. Guru wilangan tembang mijil adalah 10,6,10,10,6,6. Adapun guru lagu adalah aksara swara (vokal) yang terdapat pada akhir larik. Guru lagu disebut juga dhong-dhing.Guru lagu tembang mijil adalah i,o,e,i,i u.
Dalam penerapannya,guru wilangan sering digabung dengan guru lagu. Apabila digabung antara guru wilangan dan guru lagu menjadi : 10i,6o,10e,10i,,6i,dan 6u.

No comments:

Post a Comment