Merahnya Senja di Ujung Februari

"Bila yang tertulis untukku
adalah yang terbaik untukmu
kan kujadikan kau kenangan
yang terindah dalam hidupku"
Sepotong lagu "Kenangan Terindah" menemani saya menulis malam ini.
Apa kabar sahabat ?
Semoga semua waktu anda membawa kebahagiaan dan manfaat bagi orang-orang di sekeliling anda.
Februari telah berakhir, berarti berakhir pula semua kesibukan saya pada pekan seni. 
Kini saatnya beranjak menuju kesibukan lain dan memulai program-program pribadi yang sempat terhenti karena beberapa kesibukan.
Senja yang merah. Itulah gambar yang saya tangkap dari kamera saya sore tadi. Melalui jendela kamar, saya menatap keluar dan saya dapatkan keindahan yang demikian elegan. Subhanallah, langit merah ditutupi rindang pepohonan terbentang jelas di kedua mata saya. Maka saya pun mengabadikan momen ini dan menulisnya dalam catatan mungil di Adenium.
Senja yang merah di ujung Februari, benar-benar memberi saya isyarat untuk mengistirahatkan jiwa dari segala kesibukan aktivitas duniawi. Senja ini, seperti mengantarkan saya ke sebuah tempat di mana saya menemukan sebuah teman untuk menyandarkan semua kelelahan. Senja merah menjemput malam yang indah, seperti malam ini, langit cerah dan suasana begitu hangat, berada di sekeliling orang-orang tercinta dalam rumah sederhana yang penuh kasih sayang.
Senja yang merah, seakan mengantarkan saya untuk pergi esok pagi. Pergi menjemput hari-hari yang lebih indah dengan sejuta mimpi dan harapan. Bagaimana dengan anda?

No comments:

Post a Comment