Tips Agar Siswa Suka Menulis

Siswa-siswa di kelas saya sungguh aktif dan terampil dalam berbicara. Mereka secara spontan dapat mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya kepada teman atau guru tanpa ditanya,dengan maksud menceritakan keadaan dirinya dan apa yang dialaminya. Namun,setiap kali saya minta mereka menulis, mereka selalu mengeluh. Anak-anak itu merasa kesulitan untuk menyusun rangkaian kalimat menjadi paragraf yang baik.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis, saya mencoba suatu cara dengan menyajikan gambar yang diacak. Siswa saya minta mengurutkan,lalu menuangkan isi gambar tersebut dalam sebuah cerita. Biasanya, ada 4 sampai 5 gambar seri yang harus diceritakan.


Setiap satu gambar seri diceritakan dalam satu paragraf. Dengan gambar seri ini, saya sekaligus dapat membimbing siswa untuk membuat kerangka karangan terlebih dahulu. 
Setelah siswa mengurutkan gambar,saya akan bertanya kepada mereka, "Apa tema dari cerita yang kalian amati pada gambar tersebut?". Siswa akan mengungkapkan berbagai pendapat tentang tema yang dinilai sesuai. Jika tema sudah ditentukan,saya minta siswa untuk menuliskan temanya dahulu. Lalu saya membimbing mereka untuk membuat kerangka karangan dengan menentukan pokok pikiran atau pikiran utama setiap paragraf. Setelah kerangka karangan jadi,siswa akan mengembangkan sendiri karangannya menjadi satu cerita yang utuh. 
Hal unik yang saya temui pada saat proses menulis cerita dengan gambar seri ini biasanya akan muncul pertanyaan,"Bu, gambarnya boleh dinamai dengan nama sendiri?","Bu,ceritanya sedikit saja boleh?".,"Bu,nanti ceritanya dibaca?",dsb. Tentu saja saya hanya mengangguk dan tersenyum. Ternyata setelah dilepaskan untuk menulis sendiri,mereka dapat menuangkan ide sebanyak-banyaknya . 
Jika cerita siswa sudah jadi,saya meminta mereka untuk membacanya di depan kelas. Dengan membaca cerita di depan kelas,saya melatih siswa untuk percaya diri dan terampil dalam membaca,sekaligus melatih siswa yang duduk untuk menanggapi cerita teman dengan bahasa yang santun.

No comments:

Post a Comment