Meronce manik-manik


Hari ini ulangan tengah semester Seni Budaya dan Keterampilan. Ibu guru memberikan tugas untuk meronce manik-manik. Semua anak di kelasku mendapat biji manik-manik dengan jumlah kurang lebih 30 butir. Kami diminta membawa jarum dan benang dari rumah. Ada yang membawa benang jahit,ada yang membawa benang kenur atau benang bangunan,bahkan ada yang membawa benang kasur serta senar pancing. Ibu guru membagikan manik-manik itu dalam sebuah plastik kecil. Kami senang mmenerimanya karena manik-manik itu beraneka warna.



Manik-manik itu lucu sekali,ada yang berwarna orange jernih seperti jelly,ada yang berwarna merah muda yang lembut seperti es krim, dan biru jernih seperti batu permata. Ada pula yang berwarna keemasan seperti butiran anting anak perempuan.Bahkan lama-lama aku melihat manik-manik itu seperti permen yang manis.
Butuh ketelatenan untuk meronce manik-manik. Pertama kami harus memasukkan benang ke dalam jarum,lalu memasukkan manik-manik itu satu per satu ke dalam benang dengan rangkaian warna yang kami atur sendiri.
Anak laki-laki tak kalah dari anak perempuan dalam meronce manik-manik. Meskipun demikian,ada saja anak di kelas kami yang sudah jadi rangkaian manik-maniknya, lalu tiba-tiba tersebar berjatuhan di lantai. Spontan saja sekelas menerawakan hal ini. Ada juga yang sangat serius merangkai manik-manik sampai tidak berkedip dan lupa menutup mulut. Sungguh lucu wajah anak yang sedang meronce. Nah,gambar di samping ini adalah seorang anak yang sedang bergaya ceria dengan gelang manik-maniknya yang cantik.

No comments:

Post a Comment