Saat Aku Membaca Puisi


Ini bukan pertama kalinya aku maju di depan ibu guru dan teman-teman di kelasku. Aku sudah sering tampil, memperagakan dialog,berbalas pantun,menyampaikan hasil diskusi,dan mengerjakan soal di papan tulis.
Kali ini aku membaca puisi. Aku tak begitu paham,apa itu puisi. Tapi aku belajar tentang puisi dan bagaimana membacanya,lalu aku sedikit mengerti.
Setiap ada tawaran untuk maju, hanya 1 atau 2 anak yang berani mengacungkan jarinya. 
Pada saat pementasan puisi ini, Ibu guru bersama kami menyanyikan lagu 'Hai Beca'.
Ibu Guru menunjukkan tangannya kepada kami silih berganti,terus berjalan hingga lagu selesai. Pada saat tunjukan tangan ibu guru itu jatuh kepadaku,aku harus siap maju.
Aku sedikit grogi,aku takut salah membaca,takut teman-teman menertawakanku. Tapi aku berani,sedikit demi sedikit kubaca puisi itu dengan lantang. Kugerakkan sedikit tangan dan badanku. Kuikuti kesedihan dan kesenangan yang ada dalam puisi itu.
Setelah mendapat sebait puisi,aku sudah tambah berani. kutatap teman-teman dan ibu guru, kutunjukkan tanganku kepada mereka sesekali. Semua hening dan terkesima,melihat ke arahku. Aku merasa sedikit tersanjung,serasa menjadi artis di kelasku. 
Usai penampilan,semua teman dan ibu guru bertepuk tangan. Aku sangat senang,aku bisa tampil membaca puisi. Dengan sedikit keberanian,akhirnya aku bisa.

No comments:

Post a Comment