Belajar Membatik

Hari ini,pada pertemuan KKG Gugus Hasanudin, kegiatan diisi dengan membatik. Saya senang mendapatkan pengalaman baru membatik bersama teman-teman dalam kelompok SD.
Pengertian batik kata narasumber adalah rambating titik (titik-titik yang merambat) sehingga membentuk garis dengan bentuk-bentuk tertentu.
Sebelum mulai membatik, kami mendapat sepotong kain mori dengan lebar 50 X 50 cm.
Langkah pertama adalah menggambar pola di atas kain mori. Kami bekerja sama dalam kelompok untuk menggambar pola dengan menggunakan pensil. Pola dapat ditentukan sendiri sesuai dengan imajinasi dan keinginan kami.
Setelah pola jadi, kami menyalakan kompor minyak kecil dan mencairkan malam di atasnya. Setelah malam mencair, kami menebalkan pola batik dengan menggunakan canting seperti pada gambar di atas.
Langkah berikutnya setelah semua pola ditebalkan adalah mencelupkan kain tersebut ke dalam air yang telah diberi pewarna. Kain yang dicelup itu diaduk-aduk menggunakan kayu selama kurang lebih 10 menit hingga warnanya rata.
Tadi,pengadukan kain dilakukan secara bersama-sama dengan kain yang telah dibuat polanya dari beberapa SD. 
Setelah itu, langkah selanjutnya adalah menuntaskan kain yang telah diwarnai tersebut.
Jika airnya telah tuntas ( tanpa diperas ) langkah berikutnya adalah melakukan penjemuran.

Tampak pada gambar di samping rekan saya yang sedang menjemur kain hasil celupan. Sampai langkah ini saja ternyata sudah tampak bahwa hasilnya cukup bagus. Ternyata, guru-guru di gugus Hasanudin memang banyak yang punya keahlian membatik. Ada yang mengaku bahwa membatik adalah kegiatan yang dilakukan di masa kecil dulu. Sungguh berbeda dengan anak-anak generasi sekarang yang lebih akrab dengan gadget meski belum bersekolah.
Semoga kita dapat mengajarkan membatik kepada anak-anak untuk melatih ketelatenan dan menumbuhkan kreativitas. Bila kita masih kesulitan untuk mengajarkan teknik membatik seperti ini,kita dapat mengajarkan teknik batik ikat celup yang lebih mudah.

Setelah dijemur, langkah berikutnya adalah melorot malam. Maksudnya, menghilangkan malam yang masih menempel pada kain dengan cara mencelupkannya ke dalam air dengan sedikit dikucek-kucek.
Gambar di samping menunjukkan 2 orang ibu yang memperlihatkan kain batik yang sudah dilorot malamnya. Kain batik yang telah bersih dari malam itu lalu dijemur lagi hingga kering. 
Sampai di sini,selesailah proses pembuatan batik secara tradisional dan sederhana. Ternyata cukup mudah. Bila saja ada kesempatan,saya ingin belajar lebih banyak lagi tentang membatik yang baik.
Kawan,berikut ini saya tunjukkan hasil kreasi saya bersama teman-teman yang masih sedikit acak-acakan, tapi,saya benar-benar bersyukur dapat mempelajari hal baru hari ini.

No comments:

Post a Comment