Saat Aku Berbalas Pantun

Semula aku tak mengerti,apa itu pantun. Kupikir pantun adalah sejenis makanan. Aku sering mendengar percakapan orang tua di desaku, mereka sering menggunakan bahasa Jawa Krama "pantun"untuk padi.
Pada saat ibu guru mengatakan "pantun", aku masih berpikir kalau pantun itu makanan yang enak. Ternyata bukan, kami belajar dari ibu guru bahwa pantun adalah sejenis puisi lama, yang terdiri dari 4 baris setiap bait,bersajak a b a b, dan mempunyai suku kata 8-12 dalam setiap barisnya.

Kami belajar membaca pantun,akhirnya kami semakin paham bahwa pantun itu tulisan yang indah. Isinya bisa nasihat,jenaka,atau teka-teki.
Setelah beberapa pertemuan dan kami paham benar apa itu pantun,kami diminta oleh ibu guru untuk membuat pantun. Kami membuat pantun sendiri-sendiri,lalu melanjutkannya dengan membuat pantun secara berpasangan dan melakukan balas pantun di depan kelas.
Aku takut pantunku jelek,takut tidak bisa membalas pantun temanku.Tapi ternyata aku bisa melakukannya setelah melihat ke langit-langit kelas. Aku seperti menemukan tulisan-tulisan itu berjalan di sana.

Aku berpantun seperti ini :

satu dua tiga empat
lima enam tujuh delapan
kalau kamu memang hebat
berapakah tujuh kali delapan

Lalu temanku menjawab setelah sedikit menggaruk-garuk kepala dan melipat jarinya sambil komat-kamit:

satu dua tiga empat
ada katak jumlahnya enam
aku ini memang hebat
jawabannya lima puluh enam.


Hore.....prok,prok,prok,ibu guru dan seisi kelas  bertepuk tangan. Sekarang aku bisa berbalas pantun.

No comments:

Post a Comment