Aku Tukang Pos

Saat pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis surat, ibu guru memberikan tugas kepada kami untuk menulis sebuah surat untuk teman di kota lain.
Kami menulis surat selama 15 menit dalam sebuah kertas. Setelah itu, semua surat dikumpulkan lalu dilipat dan dijadikan satu,dikumpulkan ke ibu guru. Lalu, seorang anak memainkan lagu 'Tukang Pos' menggunakan pianika dan yang lain bernyanyi sambil memindahkan sebuah penghapus white board. Siapa yang kejatuhan penghapus di saat lagunya selesai maka dia lah yang akan menjadi tukang pos.

Kemudian,lagu dimainkan kembali. Seisi kelas menyanyi lagu 'Tukang Pos' dengan iringan pianika. Anak yang telah ditunjuk menjadi tukang pos menirukan gerakan pak pos bersepeda,dan menuju ke anak yang lain untuk diberi sepucuk surat.

Setelah menerima surat,anak itu maju dan membaca isi surat. Anak-anak lain harus diam memperhatikan karena akan mendapat giliran menuliskan nama pengirim dan penerima surat serta isi surat yang telah dibaca di papan tulis.
Isi surat anak-anak itu beraneka macam. Ada yang bercerita tentang liburan, ada yang bercerita tentang persahabatan,pengalaman mengesankan,dll.
Kami senang dapat belajar menulis surat, menjadi tukang pos, dan menyimpulkan isi surat teman. Sungguh mulia tugas tukang pos, besar jasanya dalam mengantar surat sampai ke penerimanya.
Aku ingin jadi tukang pos saat besar nanti.
'Aku tukang pos rajin sekali
surat kuantar naik sepeda
siapa saja aku datangi,tidak kupilih miskin dan kaya,kring-kring pos'

No comments:

Post a Comment