Sepanjang Selat Bali

Malam gerimis di akhir liburan, cuaca dingin dan tak ada bintang. Saya teringat sebuah kenangan beberapa minggu yang lalu, saat menyeberangi Selat Bali. Malam ini,saya ingin menuangkan kenangan tersebut dalam sebuah catatan singkat yang mungkin akan saya ingat hingga hari esok.
Siang itu, rombongan wisata kami akan menyeberang dari Jawa Timur ke Bali melalui pelabuhan Ketapang. Sekitar pukul 14.00 bus yang kami naiki memasuki pelabuhan Ketapang. Beberapa saat kemudian, bus memasuki kapal feri. Bus berada di lantai bawah kapal feri, sedangkan para penumpang naik ke lantai 2. Di lantai 2 inilah saya dan rombongan wisata menikmati keindahan Selat Bali sembari berfoto-foto.

Pemandangan sepanjang Selat Bali sungguh menakjubkan. Laut yang biru,deretan gunung-gunung di kejauhan, kapal penumpang yang berlalu lalang, dan semilir angin sore yang bersahabat,serta pancaran matahari yang begitu hangat, itulah kumpulan keindahan yang kami rasakan dari atas kapal selama perjalanan. Kami memuaskan diri berjemur di bawah sinar matahari dan menikmati hembusan angin yang sejuk. Keadaan itu membuat perjalanan selama satu jam menjadi tak terasa. Kami berdiri di pagar kapal,menantang angin dan laut biru.
Satu hal yang menjadi catatan penting bagi saya. Saat perjalanan pulang di malam hari, saya mengamati pergantian waktu antara Indonesia Tengah dan Inonesia Barat. Tepat di tengah Selat Bali, terjadi pergantian waktu antara Indonesia Tengah dan Indonesia Barat. Sebelum berada di tengah Selat Bali,waktu Indonesia tengah menunjukkan pukul 01.30, dan tepat di tengah selat Bali,waktu tiba-tiba berubah dan menunjukkan pukul 00.30. Saya mengamati perubahan waktu tersebut pada ponsel yang telah saya atur dengan format 24 jam dengan pembaruan otomatis. 

No comments:

Post a Comment