Kecanthol

Kecanthol.
Aku tersenyum sendiri mengingat kata yang satu ini. Dalam Bahasa Indonesia, orang biasa menyebutnya dengan istilah kecantol. Tetapi, dalam Bahasa Jawa dinamakan kecanthol. Kecanthol dalam bahasa sederhana dapat diartikan tersangkut sesuatu. Mengapa saya ingin tersenyum mendengar atau membaca kata kecanthol ?
Setelah jam istirahat pertama usai, bel masuk berbunyi. Sebagian siswa perempuan masih menyapu di beranda kelas. Anak laki-laki mulai memasuk ruangan. Adapula yang masih di luar menghabiskan jajan. 
Saya melangkah mendekati kelas. Di pintu, anak-anak berkerumun. Sepertinya sesuatu telah terjadi. Ternyata benar, Tetuko anak paling aktif di kelasku sedang menarik-narik sesuatu di tepi pintu. "Ugh, ugh, uhhhh, angel banget sih ". Anak-anak yang lain bersorak-sorai membuat panik, ada juga yang tertawa terbahak-bahak. Lalu aku mendekat. Oh, ternyata lubang kancing baju lengan panjang di bagian pergelangan tangan anak itu tersangkut paku di pintu. Spontan saja aku ikut tertawa. Karena geli, aku lalu berkata pada anak itu, "Ya sudah kamu di situ saja sampai nanti, itu karena kamu terlalu aktif sehingga pintu pun ingin mengekang tanganmu ". Hampir 15 menit kubiarkan anak itu melepaskan bajunya yang tersangkut paku. Setelah berhasil lepas, anak itu lalu duduk terdiam dan nyaris menangis. Lucu juga pemandangan seperti ini. Dalam hati aku tertawa geli melihat putraku yang begitu aktif bisa  kecanthol paku di pintu kelas :)

No comments:

Post a Comment