Model-Model Pembelajaran Terpadu


Pembelajaran terpadu pada hakikatnya adalah pembelajaran yang mengorganisasikan isi bahan belajar dari sejumlah mata pelajaran dalam satu fokus,batas-batas nama mata pelajaran sudah tidak tampak lagi (Oliva,1992). Pengorganisasian tersebut muncul dalam bentuk keterpaduan kurikulum atau isi materi pelajaran. Fogarty (1991) memberikan sejumlah alternatif tentang bagaimana mengintegrasikan materi dalam proses pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Terdapat tiga klasifikasi yang mencakup sepuluh model yang merentang dalam bentuk kontinum yang memiliki dua kutub, dari kutub yang tingkat integrasinya tidak ada, lemah dan sederhana ke kutub yang tingkat integrasinya kuat dan kompleks. Berikut ini adalah paparan dari klasifikasi dan model-model integrasi yang menggambarkan keragaman pandangan tentang cara pengintegrasian kurikulum menurut Fogarty (1991). 

1. Integrasi dalam satu disiplin/mata pelajaran (within single disciplines) 
Integrasi dalam satu disiplin ilmu terdiri atas tiga model yaitu : model fragmented, model connected, dan model nested. 
a. Model fragmented 
Model fragmented merupakan organisasi kurikulum yang secara tegas memisahkan mata pelajaran sebagai entitas dirinya sendiri. Tidak ada keterkaitan antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Jika ada, mata pelajaran yang tampaknya saling tumpang tindih (beririsan) seperti biologi dan kimia, hubungan keduanya bersifat implisit, tidak eksplisit. 
b. Model connected 
Pada model connected, mata pelajaran masih terpisah, akan tetapi sudah ada upaya khusus untuk membuat hubungan secara eksplisit dalam mata pelajaran. Menghubungkan satu topik dengan topik lainnya, satu konsep dengan konsep lainnya, satu keterampilan dengan keterampilan lainnya, atau ide dalam satu semester dengan semester selanjutnya. 
c. Model nested 
Dalam pengorganisasian kurikulum model tersarang (nested), terjadi integrasi multitarget keterampilan yang ingin dicapai yang disajikan dalam satu topik yang ada pada mata pelajaran tertentu. Contoh keterampilan sosial, keterampilan berpikir, dan keterampilan penguasaan materi pelajaran diintegrasikan dalam satu topik organ pernapasan pada manusia pada mata pelajaran IPA. 

2. Integrasi lintas disiplin (across several disciplines) 
Integrasi lintas disiplin terdiri atas lima model yaitu : model sequenced, model shared, model webbed, model threaded, dan model integrated. 
a. Model sequenced 
Organisasi model terurut (sequenced) yaitu upaya pengaturan dan pengurutan kembali materi yang memiliki ide yang sama dari dua mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya sehingga menghasilkan struktur baru. Namun dalam pembahasannya masih mempertahankan mata pelajaran utama. Dengan demikian, akan memperkaya pembahasan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya serta membantu siswa membuat hubungan kritikal antarmata pelajaran. 
b. Model shared 
Model shared merupakan organisasi kurikulum dan pembelajaran yang melibatkan dua mata pelajaran. Model shared berbasis pada pemikiran berbagi ide yang tumpang tindih (overlapping) yang ada pada mata pelajaran. Ide berupa konsep, keterampilan, dan sikap yang tumpang tindih selanjutnya dijadikan dasar untuk payung materi pembelajaran. 
c. Model webbed 
Model terjala atau jejaring tema (webbed) merupakan model yang paling populer. Satu tema dijadikan rujukan untuk membahas materi sejumlah mata pelajaran yang sejalan atau memiliki keterkaitan ide dan tema. Tema digunakan untuk merajut topik materi dari sejumlah mata pelajaran menjadi uraian yang terpadu. Pemilihan tema yang relevan untuk pengembangan dan pembahasan materi berbagai mata pelajaran menjadi sesuatu yang penting. 
d. Model threaded 
Model threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang berfokus pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Misalnya, perkiraan (prediksi) adalah suatu ketrampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam dugaan (hipotesis) di laboratorium IPA. 
e. Model integrated 
Model integrated adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarbidang studi. Model integrated menggabungkan empat bidang studi dasar (Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa-Sastra) dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih. 

3. Integrasi inter dan antar (internal) siswa (within and across learner) 
Integrasi dalam kategori ini didefinisikan sebagai integrasi yang terjadi secara internal dalam diri siswa. Suatu proses integrasi yang bukan hasil rekayasa eksternal, akan tetapi karena keaktifan siswa berdasarkan orientasi yang ingin dicapainya. Terdapat dua model pada kategori ini yaitu model immersed dan model networked. 
a. Model immersed 
Model immersed (terbenam) adalah pengintegrasian yang dilakukan secara internal dan intrinsik oleh siswa secara personal dengan sedikit atau bahkan tanpa intervensi dari luar. Siswa mengintegrasikan materi yang dipelajari setelah difilter terlebih dahulu dengan lensa pengalaman, peminatan, kebutuhan, dan atau kepakaran siswa sendiri. Materi yang difilter akan membenam menjadi pengetahuan dan pengalaman pribadinya. 
b. Model networked 
Model networked /jaringan yaitu model pembelajaran yang berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, TV, atau teman, kakak, orang tua dan sebagainya yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunya yang besar dalam dirinya.

No comments:

Post a Comment