Di Sudut Kota Surabaya

Tempat baru,lingkungan baru, dan orang-orang baru. Itulah adaptasi yang tengah saya jalani di tengah keramaian kota yang baru saya tinggali 4 hari ini. Surabaya, pemukiman yang padat,keramaian, kendaraan yang lalu lalang tiada henti, mahasiswa yang hilir mudik ke kampus, pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar, adalah sederet pemandangan yang saya tangkap dalam keseharian di sini.
Tentu saja, dalam sebuah tulisan ada hal mengesankan atau sebuah pesan yang ingin saya sampaikan melalui pengalaman yang saya peroleh. 
Sahabat pembaca, ketika saya membeli jus belimbing sore tadi sekitar pukul 18.30, datang seorang gadis kecil. Perawakannya kurus dengan tinggi kira-kira 1 meter. Penampilannya bersahaja dan terawat. Tetapi, gadis itu membawa alat musik yang saya namakan "kecrek" dan sebuah tas hitam kecil yang diselempangkan di bahu mungilnya. Lalu gadis kecil itu memainkan "kecrek" di depan penjual jus,karena tidak dihiraukan, dia menghampiri saya yang sedang menunggu jus belimbing diblender. Belum sempat memainkan "kecrek", saya mengajak gadis kecil itu bicara,potongan dialognya sebagai berikut :

Saya           : " Kelas berapa Dik?".
Gadis Kecil : "Kelas 2".
Saya           : "Kenapa tidak belajar ?".
Gadis Kecil :"Tidak ada PR".
Saya           : "Di mana Ibumu ?"
Gadis Kecil : "Di rumah".
Saya           : " Ayahmu bekerja di mana ?"
Lalu gadis itu menjawab dengan jawaban yang kurang terdengar jelas oleh saya karena keramaian kendaraan.
Saya           : "Siapa yang menyuruhmu bekerja seperti ini ?".
Gadis Kecil : "Tidak ada".
Saya            :"Apa Ibumu marah kalau kamu tidak bekerja".
Gadis Kecil : "Tidak".
Saya           : "Seharusnya kamu belajar sekarang.Pulang saja sekarang dan belajar!"
Saya memberi gadis itu sekeping koin dan menyuruhnya pulang.
Lalu saya merenung sepanjang jalan, atas motif apa anak itu mengamen di malam hari ?,di mana tanggung jawab orang tua dalam mengawasi anak ? dan sederet pertanyaan di benak saya. Satu hal yang menjadi pesan saya untuk rekan-rekan guru, bahwa guru harus memberikan PR atau tugas rumah lainnya yang dapat diselesaikan anak di rumah,bahkan apabila memungkinkan tugas dapat dikerjakan dengan bantuan orang tua. Pesan saya untuk Anda sebagai orang tua, harus memberi perhatian lebih untuk anak-anak dan tidak membiarkan mereka berkeliaran di luar setelah malam tiba karena hal itu dapat membahayakan diri dan mengancam kesehatan mereka. Semoga bermanfaat !

No comments:

Post a Comment