Ejaan dalam Penulisan Angka dan Lambang Bilangan

Sahabat pembaca, kita sering menjumpai penulisan angka dan lambang bilangan dalam sebuah teks yang kita tulis atau kita baca. Pernahkan Anda berpikir tentang ejaan dalam penulisan angka dan lambang bilangan ?
Coba perhatikan contoh-contoh di bawah ini :
  1. Paman memberi saya 6 buah mangga.
  2. Saya memakai sandal nomor sembilan.
  3. Tiga puluh dua mahasiswa berada di ruangan itu.
  4. Pak Arya mempunyai lima orang anak yang terdiri dari  dua putra dan tiga putri.
  5. 24 orang terluka dalam musibah itu.
Setelah saya belajar tentang ejaan dalam penulisan angka dan lambang bilangan pada mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia, ternyata penulisan-penulisan di atas belum tepat. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi kepada Anda bagaimana kaidah penulisan angka dan lambang bilangan yang tepat.
Kesalahan dalam contoh yang saya tulis di atas terletak pada kata penulisan yang saya blok menggunakan warna kuning. Perhatikan aturan dalam menulis angka dan lambang bilangan di bawah ini :

  • angka yang menunjukkan jumlah ditulis menggunakan huruf atau lambang bilangan apabila menyatakan jumlah dan tidak lebih dari dua kata. Tetapi apabila dalam kalimat tersebut menunjukkan rincian maka ditulis dengan menggunakan angka;
  • lambang bilangan ditulis menggunakan angka apabila menunjukkan ukuran, satuan waktu, nilai mata uang, nomor jalan,rumah, dan kamar yang bukan pada dokumen resmi.
Apabila ditulis menggunakan ejaan yang benar, maka penulisan kelima contoh di atas menjadi :
  1. Paman memberi saya enam buah mangga. Angka 6 merupakan jumlah yang tidak lebih dari dua kata sehingga ditulis menggunakan huruf.
  2. Saya memakai sandal nomor 9.  Sembilan ditulis menggunakan angka karena menyatakan ukuran.
  3. Tiga puluh dua mahasiswa berada di ruangan itu. Tiga puluh dua pada kalimat di atas menyatakan jumlah yang lebih dari dua kata sehingga harus dituliskan menggunakan angka. Tetapi tidak dibenarkan penulisan angka di awal kalimat.Maka penulisan kalimat yang benar untuk nomor 3 adalah " Sebanyak 32 mahasiswa berada di ruangan itu". 
  4. Pak Arya mempunyai  5 orang anak yang terdiri dari 2 putra dan 3 putri. Penulisan di atas menggunakan angka karena merupakan perincian.
  5. 24 orang terluka dalam musibah itu. Penulisan angka di atas tidak benar karena 24 terletak di awal kalimat. Hendaknya dalam penulisan kalimat tersebut didahului dengan kata "Sejumlah" atau "Sebanyak" atau "Ada".

    Referensi : Yulianto,Bambang. 2009. Penuntun Praktis Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Surabaya : Unesa University Press.  

No comments:

Post a Comment