Boneka Tiny

Ini cerita saya saat mengisi waktu luang usai mengajar. Duduk di kantor dan menarikan jari di atas keyboard, mengingat-ingat hal unik pagi tadi adalah penawar lelah yang menyenangkan.
Seorang siswa laki-laki di kelas saya, membuat sebuah puisi berjudul "Bunga Melati". Puisi itu sederhana,namun ada satu hal yang berkesan bagi saya,yaitu sebuah gambar yang unik di bawah tulisan puisi tersebut. Sebuah boneka perempuan dengan wajah berbentuk hati dan kedua mata dua buah jam yang menunjukkan pukul enam. Mungkin,setiap hari anak laki-laki itu bangun pukul enam. Lalu ada rambut yang berupa bunga-bunga. Mungkin juga, bunga-bunga itulah yang ingin diungkapkannya sebagai bunga melati yang indah sebagaimana dalam puisinya. Hidung boneka itu seperti martil yang terbalik dengan dua buah gigi yang lucu. Hal sederhana seperti ini bisa membuat saya tersenyum di saat mengajar. Anak-anak punya imajinasi yang unik dan cara-cara yang berbeda dalam mengungkapkannya. Kini saya membayangkan,alangkah lucunya gambar itu apabila dibuat menjadi boneka spon berwarna kuning atau hijau cerah. Dalam hati,saya bergumam menamakan boneka itu dengan nama "Tiny",lalu boneka itu dimainkan oleh beberapa anak perempuan yang lucu, dilempar ke sana kemari,dan menciptakan keceriaan dalam permainan yang menyenangkan.

Baron-Indrayanti (2)

Indrayanti. Ke dua kali saya mengunjungi pantai yang eksotik ini. Naik ke atas bukit,dan mengambil gambar pemandangan di samping, adalah hal yang mengesankan bagi saya pada akhir pekan kemarin. Keindahan ombak,hamparan pasir putih,payung-payung warna,dan bukit karang yang berhiaskan pepohonan adalah sederetan pemandangan yang melekat dalam ingatan. Sayang sekali, ombak kali ini tak sedamai dulu ketika saya pertama berkunjung.Gelombang siang hari itu cukup tinggi sehingga saya tak memberanikan diri untuk bermain-main di tepian pantai.
Berfoto di dekat bukit karang dengan latar belakang ombak menjadi pilihan saya siang itu. Matahari cukup terik,sehingga latar belakang ombak yang begitu cerah mennghasilkan bidikan yang agak gelap. Meski demikian,saya senang bisa merasakan dinginnya air yang menghampiri kaki saya saat berdiri di atas batu karang. Rasanya sejuk dan teduh sekali berada di dekat bukit karang itu. Pasir yang berwarna putih membuat warna yang kontras pada bukit karang yang berderet di sepanjang pantai.
Pemandangan lain yang tak lepas dari bidikan kamera saya adalah payung-payung warna. Payung-payung itu seperti pelangi, berwarna merah,kuning,hijau,biru. Paduan yang sungguh cerah di antara hamparan pasir putih yang hangat.

Masakan dari Kebun

Hai sahabat, bagaimana dengan kesibukan anda? Semoga menyenangkan segala sesuatunya.
Pada sore hari ini saya ingin sedikit menulis resep masakan ala saya. Menu masakan ini saya beri nama "daun singkong santan pedas". Saya sengaja memberi judul postingan ini dengan nama "Masakan dari Kebun", mengingat bahan-bahan yang saya peroleh berasal dari kebun keluarga kami. Daun singkong yang ranum dan buah kelapa yang tua sedang itu saya padukan dengan beberapa bumbu dapur hingga terciptalah menu sederhana untuk keluarga. Penasaran bukan,bagaimana saya memasaknya?

Sebuah Kantong Plastik

Di suatu siang yang terik sepulang mengajar, saya pergi berbelanja untuk sebuah keperluan. Saya membeli sebuah baju koko,sajadah, sprei,dan selimut,beserta 6 buah kertas kado. Berat sekali bawaan saya yang serba kain itu. Ketika  tiba di sebelah utara alun-alun saya merasakan sesuatu yang berbeda dengan kendaraan saya. Oh, ternyata ban belakang motor saya bocor.
Saya lalu menepi dan berjalan perlahan hingga menemukan sebuah bengkel. Bengkel kecil di dekat trotoar itu mempunyai sebuah kursi bambu yang agak panjang sehingga memungkinkan saya untuk berteduh di sana. 
Belum selesai pemuda bengkel itu menambal ban belakang motor saya, angin bertiup kencang,langit menjadi gelap,dan turunlah hujan deras. Kemudian saya merasa cemas dengan barang belanjaan saya. "Bagaimana saya mengamankan bahan-bahan kain ini dari hujan ? Tidak mungkin menunggu hujan reda, bisa pulang terlambat nanti",pikir saya sambil mencari-cari ide untuk bisa pulang.